Selasa, 23 Oktober 2007

Siaga Kelud Pse respon

Meski aktivitas Gunung Kelud mulai berkurang, kewaspadaan perlu ditingkatkan. Pasalnya, ada sekitar 22.000 peduduk yang tinggal di 4 kecamatan yang rawan bencana, yaitu kecamatan Ngancar, Plosoklaten, Puncu dan Kepung.Jika letusan Gunung Kelud terjadi, dampaknya akan bisa dirasakan hingga wilayah lain yang berjarak lebih dari 30 km, hingga kabupaten Blitar, Kediri dan Tulungagung.Bahaya utama letusan Gunung Kelud berupa awan panas bersuhu 300 C – 700 C dengan kecepatan luncur lebih dari 70 km per jam tergantung dari ketinggian lereng. Lontaran material pijar dan hujan abi akan menyertai letusan. Partikelnya yang kecil akan sangat membahayakan bagi pernafasan dan mata. Bahkan kandungan asamnya mampu mengorosi seng dan mesin pesawat. Gunung Kelud berlokasi di perbatasan antara kabupaten Kediri (27 km sebelah timur kota Kediri), kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang, Jatim. Tingginya mencapat 1.731 meter. Tipenya strato dengan danau kawah. Sejarah letusan Gunung Kelud terjadi tahun 1586, 1901, 1919, 1951, 1966 dan terakhir 1990.Laporan terakhir dari Kepala Pusat Vulkanologi dan Migitasi Bencana Geologi, Surono, Kamis (18/10/2007), Gunung Kelud yang telah mengalami energi lebih dari 450 kali gempa vulkanik ternyata tidak juga membuka sumbat penahan letusan magma. Untuk terjadi letusan diperlukan energi lebih besar. Dengan demikian letusan yang terjadi bisa lebih besar. Kemungkinan lainnya energi dari gempa terserap dan memanaskan air danau kawah. Namun tidak mungkin karena gempa masih terus terjadi dan rekahan kawah gunung cenderung.. Catatan di Pos Pemantau, Kamis sejak pukul 00.00 – 12.00 terjadi 28 gempa vulkanik dangkal, 11 tremor dan 2 kali gempa tektonik jauh. Kekuatan gempa pun membesar dengan amplitude maksimal gempa vulkanik dalam mencapai 2,5 mm. Suhu di air danau kawah terus meningkat di permukaan 35,7 C dan pada kedalaman 15 meter mencapai 38 C

Sabtu, 20 Oktober 2007



" Hidup hanya sementara, maka harus diisi dengan benar"

Alat Antilost

Kalau di Jakarta setau saya ya, udah mulai banyak yang pakai GPSlocator; kalau nggak salah ada operator seluler yang menyediakan jasaGPS ini, tapi bukan dipakai sebagai kalung atau ID tags, tapi pakaiPDA.Setau saya pemerintah Mexico pakai cara yang sama untuk para hakim danjaksa (kalau nggak salah). Cuma di sana sensor GPS itu ditanam ditubuh (di bawah kulit), di daerah lengan atau tangan deh. Nggak taubiayanya berapa tuh... mestinya mahal ya.-iki