Minggu, 03 Februari 2008

KAU TAK AKAN TAHU

Alkisah di suatu negeri burung, tinggallah bermacam-macam keluargaburung. Mulai dari yang kecil hingga yang besar. Mulai dari yang bersuaralembut hingga yang bersuara menggelegar. Mereka tinggal di suatu pulau nunjauh di balik bukit pegunungan.Sebenarnya selain jenis burung masih ada hewan lain yang hidup di sana.Namun sesuai namanya negeri burung, yang berkuasa dari kelompok burung.Semua jenis burung ganas, seperti, burung pemakan bangkai, burung Kondor,burung elang dan rajawali adalah para penjaga yang bertugas melindungi danmenjaga keselamatan penghung negeri burung.Burung-burung kecil bersuara merdu, bertugas sebagai penghibur. Kicaumereka selalu terdengar sepanjang hari, selaras dengan desau angin dangesekan daun. Burung-burung berbulu warna warni, pemberi keindahan.Mereka bertugas bekeliling negri melebarkan sayapnya, agar warna-warnibulunya terlihat semua penghuni. Keindahan warnanya menimbulkan kegembiraan.Dan rasa gembira bisa menular bagai virus, sehingga semua penghuni merasasenang.Pada suatu ketika, seekor induk elang tengah mengerami telur-telurnya.Setiap pagi elang jantan datang membawa makanan untuk induk elang. Akhirnya,di satu pagi musim dingin telur-telur mulai menetas. Ada 3 anak elang yangnampak kuat berdiri. Dua anak elang hanya mampu mengeluarkan kepalanya daricangkang telur harus berakhir dalam paruh sang ayah.Dengan tangkas, elang jantan mengoyak cangkang telur lalu mematuk-matukcalon anak yang tak jadi. Perlahan-lahan sang induk memberikanpotongan-potongan tubuh anaknya ke dalam paruh mungil anak-anak elang.Kejam...? Ini hanya masalah kepraktisan. Untuk apa terbang dan mencari makanjauh-jauh jika ada daging bangkai di dalam sarang. Sebagai hewan, elanghanya mempunyai naluri dan akal tanpa nurani. Inilah yang membedakan manusiadan hewan.Waktu berjalan terus, hari berganti hari. Anak-anak elang yang berbentukjelek karena tak berbulu, kini mulai menampakkan keasliannya. Bulu-buluhalus mulai menutupi daging di tubuh masing-masing. Kaki kecil anak-anakelang sudah mampu berdiri tegak. Walau kedua sayapnya belum tumbuh sempurna.Induk elang dan elang jantan, bergantian menjaga sarang. Memastikan takada ular yang mengincar anak-anak elang dan memastikan anak-anak elang takjatuh dari sarang yang berada di ketinggian pohon.Suatu pagi, saat induk elang akan mencari makan dan bergantian denganelang jantan menjaga sarang. Salah seekor anak elang bertanya:"Kapankah aku bisa terbang seperti ayah dan ibu?"Induk elang dan elang jantan tersenyum, bertukar pandang lalu elangjantan berkata: "Waktunya akan tiba, anakku. Jadi sebelum waktu itu tiba,makanlah yang banyak dan pastikan tubuhmu sehat serta kuat". Usai sang elangjantan berkata, induk elang merentangkan sayapnya lalu mengepakkankuat-kuat.Hanya dalam hitungan yang cepat, induk elang tampak menjauhi sarang.Terlihat bagai sebilah papan berawarna coklat melayang di awan. Anak-anakelang, masuk di bawah sayap elang jantan. Mencari kehangatan kasih sangjantan.Waktu berjalan terus, musim telah berganti dari musim dingin ke musimsemi. Seluruh permukaan pulau mulai menampakan warna-warni dedaunan. Bahkansinar mentari memberi sentuhan warna yang indah.Anak-anak elang pun sudah semakin besar dan sayapnya mulai ditumbuhibulu-bulu kasar. Suatu ketika seeor anak elang berdiri di tepi sarang,ketika ada angin kencang, kakinya tak kuat mencengkram tepi sarang sehinggaia meluncur ke bawah. Induk elang langsung merentangkan sayang dan mendekatisang anak seraya berkata: "Rentangkan dan kepakan sayapmu kuat-kuat!"Tapi rasa takut dan panik menguasai si anak elang karenanya ia takmendengar apa yang dikatakan ibunya. Elang jantan menukik cepat dari jauhdan membiarkan sayapnya terentang tepat sebelum si anak mendarat di tanah.Sayap elang jantan menjadi alas pendaratan darurat si anak elang.Si anak elang yang masih diliputi rasa panik dan takut tak mampubergerak. Tubuhnya bergetar hebat. Induk elang, dengan kasih memeluk sanganak. Menyelipkan di bawah sayapnya dan memberikan kehangatan. Sesudah sianak tenang dan tak gemetar, induk elang dan elang jantan membawa si anakkembali ke sarang.Peristiwa itu menimbulkan rasa trauma pada si anak elang. Jangankanberlatih terbang dengan merentangkan dan mengepakkan sayap. Berdiri di tepisarang saja ia sangat takut. Kedua saudaranya sudah mulai terbang dalamjarak pendek. Hal pertama yang diajarkan induk dan elang dan elang jantanadalah berusaha agar tidak mendarat keras di dataran.Lama berselang setelah melihat e dua saudaranya berlatih, si elang yangpernah jatuh bertanya pada ibunya:"Adakah jaminan aku tidak akan jatuh lagi?""Selama aku dan ayahmu ada, kamilah jaminanmu!" jawab si induk elangdengan penuh kasih."Tapi aku takut!' ujar si anak"Kami tahu, karenanya kami ta memaksa." Jawab si induk elang lagi."Lalu apa yang harus kulakukan agar aku beraai?" tanya si anak"Untuk berani, kamu harus menghilangkan rasa takut!""Bagaimana caranya?""Percayalah pada kami!" Ujar elang jantan yang tiba-tiba sudah berada ditepi sarang.Si anak diam dan hanya memandang jauh ke tengah lautan. Tiba-tiba sianak elang bertanya lagi."Menurut ibu dan ayah, apakah aku mampu terbang keseberang lautan?"Dengan tenang si elang jantan berkata: "Anakku kalau kau tak pernahmerentangkan dan mengepakkan sayapmu, kami tidak pernah tahu, apakah kamumampu atau tidak. Karena yang tahu hanya dirimu sendiri!"Lalu si induk elang menambahkan: "Mulailah dari sekarang, karena langkahkecilmu akan menjadi awal perubahan hidupmu. Semua perubahan di mulai darilangkah awal, anakku!"Si anak elang diam tertegun, memandang takjub pada induk elang dan elangjantan. Kini ia sadar, tak ada yang tahu kemampuan dirinya selain dirinyasendiri. Kedua orang tuanya hanya memberikan jaminan mereka ada dan selaluada, jika si anak memerlukan.Didorong rasa bahagia akan cinta kasih orang tuanya, si elang kecilberjanji akan berlatih dan mencoba. Ketika akhirnya ia menggantikan elangjantan menjadi pemimpin keselamatan para penghuni negeri burung, makatahulah ia, bahwa kesuksesan yang diraihnya adalah di mulai saat tekadterbangun untuk melangkah. Sukses itu tak pernah ada kalau hanya sebatastekad. Tapi tekad itu harus diwujudan dengan tindakan nyata walau di mulaidari langkah yang kecil.Mulailah rentangkan dan kepakkan sayap kemampuanmu, maka dunia adadigenggamanmu! (Senyum_ibu, 14 Des 2006)

Tidak ada komentar: