Rabu, 23 Januari 2008

Agutta bab 5

Anguttara Bab 5105. Sifat yang Menjijikkan dan Tidak Menjijikkan Di Hutan Tikandaki dekat Saketa, Yang Terberkahi berkata: "Para bhikkhu, adalah baik bagi seorang bhikkhu: (1) untuk berdiam dari saat ke saat memahami sifat yang menjijikkan di dalam hal yang tak-menjijikkan; 2) untuk berdiam dari saat ke saat memahami sifat yang tak-menjijikkan di dalam hal yang menjijikkan; (3) untuk berdiam dari saat ke saat memahami sifat yang menjijikkan di dalam hal yang menjijikkan dan juga tak-menjijikkan;(4) untuk berdiam dari saat ke saat memahami sifat yang tak-menjijikkan di dalam hal yang menjijikkan dan juga yang tak-menjijikkan; (5) untuk menolak hal yang menjijikkan maupun yang tak-menjijikkan serta berdiam di dalam ketenangseimbangan, kewaspadaan dan pemahaman yang jelas.26
(1) "Tetapi untuk alasan apakah seharusnya seorang bhikkhu berdiam memahami sifat yang menjijikkan di dalam hal yang tak-menjijikkan? (Dia seharusnya melakukannya dengan pemikiran:) 'Semoga tidak ada nafsu yang muncul di dalam diriku terhadap objek-objek yang menimbulkan nafsu!' (2) "Untuk alasan apakah seharusnya dia berdiam memahami sifat yang tak-menjijikkan di dalam hal yang menjijikkan? (Dia seharusnya melakukannya dengan pemikiran:) 'Semoga tidak ada kebencian yang muncul di dalam diriku terhadap objek-objek yang menimbulkan kebencian!' (3) "Dan untuk alasan apakah seharusnya dia berdiam memahami sifat yang menjijikkan di dalam hal yang tak-menjijikkan maupun yang menjijikkan? (Dia seharusnya melakukannya dengan pemikiran:) 'Semoga tidak ada nafsu yang muncul di dalam diriku terhadap objek-objek yang menimbulkan nafsu, dan semoga tidak ada kebencian yang muncul dalam diriku terhadap objek-objek yang menimbulkan kebencian!'(4) "Dan untuk alasan apakah seharusnya dia berdiam memahami sifat yang tak-menjijikkan di dalam hal yang menjijikkan maupun yang tak-menjijikkan? (Diaseharusnya melakukannya dengan pemikiran:) 'Semoga tidak ada kebencian yang muncul di dalam diriku terhadap objek-objek yang menimbulkan kebencian, dan semoga tidak ada nafsu yang muncul di dalam diriku terhadap objek-objek yang menimbulkan nafsu!' (5) "Dan untuk alasan apakah seharusnya dia menolak sifat yang menjijikkan dan tak-menjijikkan serta berdiam di dalam ketenangseimbangan, dengan waspada da pemahaman yang jelas? (Dia seharusnya melakukannya dengan pemikiran:) 'Di dalam situasi apa pun, di manapun dan dalam batas apa pun, semoga nafsu tidak pernah muncul di dalam diriku terhadap objek-objek yang menimbulkan nafsu, tidak juga kebencian terhadap objek-objek yang menimbulkan kebencian, tidak juga kebodohan terhadap objek-objek yang dapat menimbulka kebodohan!' "27

Tidak ada komentar: